PEMANDIAN AIR PANAS PINGIT
Pingit |
Pemandian air panas Pingit di Desa Gumelem
Wetan Kecamatan Susukan, Banjarnegara perlu penambahan fasilitas. Dengan
kondisi sekarang ini yang masih terbuka menimbulkan kesan tidak sopan saat
pengunjung mandi. Padahal, pengunjung bukan hanya warga Banjarnegara saja.
Warga dari Kebumen, Cilacap, Purwokerto, Purbalingga banyak yang datang untuk mandi. Selain membuat badan segar, meraka menyakini air panas ini mampu membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit seperti eksim, gatal-gatal dan kutu air.
Pemandian ini terletak di tepi Sungai Pingit yang mengalir di wilayah itu. Mata air panas tersebut muncul dari tebing batu yang sisi-sinya sudah ditembok. Air tersebut dialirkan dengan pipa bambu ke bak pemandian yang terletak di sisi yang lain dari sungai tersebut. Sayangnya sejak terkena banjir tahun 1986 belum ada perbaikan ulang air panas tersebut sehingga terkesan terbuka.
Wirya Wijaya atau Sukardi, penjaga pemandian mengatakan, pemandian itu direhab terakhir kali sekitar tahun 1986. Namun bangunan rehab berupa pipa besi dan bak mandi habis diterjang banjir. Saat ini tinggal bak alami dari cekungan batu yang tersisa. “Karena cukup terbuka sehingga yang hendak memanfaatkannya harus satu-satu, seperti ini :
Selain itu bak tersebut baru berfungsi beberapa hari sebab sebelumnya dipenuhi abu Merapi. Warga biasanya datang hanya untuk berkunjung dan mandi air hangat. Sedangkan warga luar kota biasanya datang untuk berobat,” ujarnya.
Bagi warga luar Banjarnegara yang berkunjung untuk berobat biasanya menginap di Gumelem. Sebab waktu untuk menyembuhkan penyakit kulit bervariasi. “Rata-rata orang yang berobat menginap di Gumelem. Bila sakit kulitnya ringan biasanya tiga hari sembuh. Namun jika berat bisa mencapai satu bulan,”
Warga dari Kebumen, Cilacap, Purwokerto, Purbalingga banyak yang datang untuk mandi. Selain membuat badan segar, meraka menyakini air panas ini mampu membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit seperti eksim, gatal-gatal dan kutu air.
Pemandian ini terletak di tepi Sungai Pingit yang mengalir di wilayah itu. Mata air panas tersebut muncul dari tebing batu yang sisi-sinya sudah ditembok. Air tersebut dialirkan dengan pipa bambu ke bak pemandian yang terletak di sisi yang lain dari sungai tersebut. Sayangnya sejak terkena banjir tahun 1986 belum ada perbaikan ulang air panas tersebut sehingga terkesan terbuka.
Wirya Wijaya atau Sukardi, penjaga pemandian mengatakan, pemandian itu direhab terakhir kali sekitar tahun 1986. Namun bangunan rehab berupa pipa besi dan bak mandi habis diterjang banjir. Saat ini tinggal bak alami dari cekungan batu yang tersisa. “Karena cukup terbuka sehingga yang hendak memanfaatkannya harus satu-satu, seperti ini :
Pemandian Air Panas Pingit |
Selain itu bak tersebut baru berfungsi beberapa hari sebab sebelumnya dipenuhi abu Merapi. Warga biasanya datang hanya untuk berkunjung dan mandi air hangat. Sedangkan warga luar kota biasanya datang untuk berobat,” ujarnya.
Bagi warga luar Banjarnegara yang berkunjung untuk berobat biasanya menginap di Gumelem. Sebab waktu untuk menyembuhkan penyakit kulit bervariasi. “Rata-rata orang yang berobat menginap di Gumelem. Bila sakit kulitnya ringan biasanya tiga hari sembuh. Namun jika berat bisa mencapai satu bulan,”
Saya harap pemerintah membaca artikel ini, supaya pemerintah mau memperbaiki wisata alam ini yang dapat bermanfaat bagi semua rakyat Indonesia.
LOKASI : Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah
LOKASI : Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah
POSTINGAN ANDA CUKUP MENARIK, JANGAN LUPA JUGA UNTUK KUNJUNGI SITUS TERPERCAYA KAMI !!!!
ReplyDeleteKlik Disini