Kunci Gitar Lagu Reggae - My Honey






Reggae




Intro: D A Bm G


D                                             A                                                         Bm                  G

Untuk honey kekasihku, janganlah kau bersedih atas semua yg pernah terjadi, buanglah rasa ragumu, dan kibarkan salam le'ts go bathey

D                     A         Bm                             G

Say good bye from to you impossible no way to be a friends

D                     A        Bm                              G

From to you to be able looking girl me young to be fun all

D         A        Bm     G

Terasa sakitnya saat kulihat kau bersamanya

D         A        Bm     G

Kedua bersama sambil menatap indahnya dunia

*Reff:

D         A         Bm                 G

My honey my honey mengapa kau mesti tak jujur padaku

D         A         Bm                 G

My honey my honey god my thumy my honey.

Melody  : D A Bm G 2x

*Kembali ke reff

NB*: 4x Ngejreng (PER) kunci

Selamat Mencoba !





Lirik Lagu Nasional - Indonesia Raya











Indonesia tanah airku 
Tanah tumpah darahku 
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku 


Indonesia kebangsaanku 
Bangsa dan Tanah Airku 
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu


Hiduplah tanahku 
Hiduplah negriku 
Bangsaku Rakyatku semuanya


Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya


Indonesia Raya  
Merdeka Merdeka 
Tanahku negriku yang kucinta


Indonesia Raya 
Merdeka Merdeka 
Hiduplah Indonesia Raya


Indonesia Raya 
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta


Indonesia Raya
Merdeka Merdeka 
Hiduplah Indonesia Raya





Wisata Air Panas Pingit Gumelem





PEMANDIAN AIR PANAS PINGIT



Pingit



Pemandian air panas Pingit di Desa Gumelem Wetan Kecamatan Susukan, Banjarnegara perlu penambahan fasilitas. Dengan kondisi sekarang ini yang masih terbuka menimbulkan kesan tidak sopan saat pengunjung mandi. Padahal, pengunjung bukan hanya warga Banjarnegara saja.

Warga dari Kebumen, Cilacap, Purwokerto, Purbalingga banyak yang datang untuk mandi. Selain membuat badan segar, meraka menyakini air panas ini mampu membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit seperti eksim, gatal-gatal dan kutu air.

Pemandian ini terletak di tepi Sungai Pingit yang mengalir di wilayah itu. Mata air panas tersebut muncul dari tebing batu yang sisi-sinya sudah ditembok. Air tersebut dialirkan dengan pipa bambu ke bak pemandian yang terletak di sisi yang lain dari sungai tersebut. Sayangnya sejak terkena banjir tahun 1986 belum ada perbaikan ulang air panas tersebut sehingga terkesan terbuka.

Wirya Wijaya atau Sukardi, penjaga pemandian mengatakan, pemandian itu direhab terakhir kali sekitar tahun 1986. Namun bangunan rehab berupa pipa besi dan bak mandi habis diterjang banjir. Saat ini tinggal bak alami dari cekungan batu yang tersisa. “Karena cukup terbuka sehingga yang hendak memanfaatkannya harus satu-satu, seperti ini :



Pemandian Air Panas Pingit



Selain itu bak tersebut baru berfungsi beberapa hari sebab sebelumnya dipenuhi abu Merapi. Warga biasanya datang hanya untuk berkunjung dan mandi air hangat. Sedangkan warga luar kota biasanya datang untuk berobat,” ujarnya.
Bagi warga luar Banjarnegara yang berkunjung untuk berobat biasanya menginap di Gumelem. Sebab waktu untuk menyembuhkan penyakit kulit bervariasi. “Rata-rata orang yang berobat menginap di Gumelem. Bila sakit kulitnya ringan biasanya tiga hari sembuh. Namun jika berat bisa mencapai satu bulan,”
Saya harap pemerintah membaca artikel ini, supaya pemerintah mau memperbaiki wisata alam ini yang dapat bermanfaat bagi semua rakyat Indonesia.
LOKASI : Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah




Asal Usul Ujungan [ Ritual Adat Gumelem ]







Ujungan



             Pada zaman kedemangan gumelem terjadi musim kemarau yang sangat panjang.
Warga sangat kesusahan mencari air, tetapi ada 2 orang warga menemukan sebuah mata air,
Yang diberinama MADU RASA.


            Disana mereka berebut air, yang satu minta dialirkan ke sawah utara, sedangkan yang satu minta dialirkan ke sawah selatan.
Lalu mereka berkelahi menggunakan rotan, sampai ada orang yang melihatnya ia bernama SINGAKERTI.
Ia melihat kedua orang itu berkelahi, hingga kaki mereka mengeluarkan darah, dan SINGAKERTI pun melerai mereka.

Tetapi setelah itu turun hujan deras, sehingga mereka semua sangat bahagia, SINGAKERTI pun mempunyai ide, agar musim kemarau berakhir, SINGAKERTI pun meminta para pemuda beradu pukul menggunakan rotan jika musim kemarau terjadi.

Warga memberi nama peristiwa ini dengan Ujungan.
Ujungan berasal dari kata mujung yang berarti mencari hujan.
Dan sampai sekarang di desa GUMELEM jika terjadi musim kemarau, warga mengadakan ujungan.
Ujungan diadakan sebagai permohonan kepada Allah untuk mendapatkan hujan.
Tetapi Sekarang Ujungan Hanya Sebagai Tarian Adat Desa Gumelem Wetan.








Asal Usul / Babad Gumelem






SEJARAH KADEMANGAN GUMELEM

Cerita rakyat dari daerah Gumelem, Susukan, Banjarnegara



Balai Desa Gumelem



         Jaman dahulu kala, di kerajaan Surakarta (Solo)  kedatangan pasukan berandal atau penjahat yang kejam,bengis,tidak mengenal perikemanusiaan. Pasukan berandal ini merampok,merusak dan menyakiti rakyat di kerajaaan Surakarta. Namun pihak kerajaan tidak mampu menumpas para penjahat ini.
           Hingga suatu hari Raja mendengar ada seorang tokoh sesepuh sakti di wilayah bagian Barat, yang bernama Ki Hasan Besari.Raja mengirim seorang utusan untuk memanggil  Ki Hasan Besari. Setelah Ki Hasan Besari menghadap, Raja berkata ”Ki Hasan Besari,untuk keamanan negeri ini,carilah pusaka untuk menumpas para penjahat yang datang menyerang kerajaan ini”. Ki Hasan Besari menyanggupinya. Dia segera pergi bertapa, dan akhirnya dia mendapatkan 2 pusaka yang disebut Ganjur dan Sodor , yang berwujud seperti bendera dan sebuah tombak.
       Ki Hasan Besari menyerahkan kedua pusaka itu. Kemudian Raja berkata ”Kau telah mendapatkan pusaka ini, sekarang apakah kau memiliki anak laki-laki untuk menumpas para penjahat?"  Ki Hasan Basari menjawab ”Baiklah paduka Raja ,seorang putra hamba akan segera berangkat untuk melawan gerombolan penjahat itu”
      Ki Hasan Besari segera memerintahkan putranya yang bernama Wirakusuma untuk pergi menumpas para berandal. Wirakusuma yang sakti akhirnya berhasil mengalahkan para berandal. Akan tetapi, pimpinan berandal yang licik itu mencoba mempengaruhi Wirakusuma.
“Hai Wirakusuma, kau benar-benar hebat dapat mengalahkanku dan pasukanku. Padahal Raja saja tidak mampu melawan kami. Berarti kau adalah orang sakti mandra guna, kau pantas menjadi Raja disini”. Ternyata Wirakusuma terpengaruh bujukan berandal itu. Dia berbalik, mengikuti penjahat-penjahat itu melawan kerajaan.
        Melihat bahwa para berandal semakin merajalela, Raja kembali memanggil Ki Hasan Besari, dan berkata : Panggilah putramu yang lain untuk membela kerajaan ini, menumpas penjahat. Ki Hasan Besari juga menyanggupi dan segera memerintahkan putranya yang lain yaitu  Raden Jono.
         Raden Jono dengan gagah berani melawan berandal-berandal  itu, dan berhasil menumpasnya. Raden Jono juga berhasil menangkap Wirakusuma dan membawanya ke hadapan Raja untuk mendapat hukuman.
     Raja kembali memanggil Ki Hasan Besari, dan berkata ” Ki Hasan Besari, atas jasamu membantuku menumpas penjahat-penjahat itu, maka ku berikan hadiah padamu. Tanah perdikan gumelem menjadi milikmu,kujadikan  kau sebagai Demang Gumelem dengan julukan Ki Ageng Gumelem.
     Akhirnya sejak saat itu,berdirilah Kademangan Gumelem yang di pimpin oleh Ki Ageng Gumelem sebagai Demang yang pertama.
      Nama Desa Gumelem berasal dari kisah Ki Ageng Giring yang sedang melakukan perjalanan menuju Desa Giring Kabupaten Gunung Kidul. Saat rombongan sedang menyebrangi sungai di daerah Gumelem, rombongan hamper saja hanyut terbawa arus sungai yang deras, karena kejadian itulah desa yang dulunya bernama desa Karang Tiris diganti menjadi Desa Gumelem dari kata kelelem atau tenggelam.






Popular Posts